Meredam Kebisingan Untuk di Rumah Pinggir Jalan



Kebutuhan akan rumah sudah pasti akan terus menerus dicari, apalagi dengan semakin meningkatnya populasi angka pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun. Tak bisa dielakkan apabila terpaksa harus tinggal di rumah yang letaknya tepat dipinggir jalan raya, lengkap dengan kebisingan dan polusi kendaraan yang membuat tak nyaman.

Desain tata akustik yang tepat tidak hanya dibutuhkan bagi bangunan-bangunan seperti misalnya studio musik, gedung teater, dan sejenisnya. Desain akustik pada rumah pun perlu mendapat perhatian agar dapat memberikan kenyamanan yang maksimal bagi penghuni rumah tersebut.

Tentunya kenyamanan menempati sebuah rumah adalah keinginan mutlak yang diharapkan bagi setiap pemiliki dan penghuni rumah. Dengan terciptanya kenyamaann didalam rumah, makan harmonisasi kehidupan para penghuninya pun dapat berjalan dengan nyaman pula.

Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengurangi kebisingan dan polusi kendaraan apabila kita memiliki rumah di pinggir jalan raya:

1. Pagar penghalang
Pagar dibuat tinggi sekitar 2 - 4 meter agar dapat menghalangi masuknya debu-debu yang berterbangan dari jalan raya, juga untuk meredam suara-suara bising dari kendaraan bermotor. Material yang digunakan sebagai pagar penghalang dipilih materal-material yang mmapu meredam suara, seperti misalnya bahan kayu, bahan beton dan sejenisnya.
Selain itu, ditanam tanaman menjalar disekitar pagar sebagai barrier sekaligus penyejuk rumah.

2. Vegetasi
Pada luar dan dalam pagar ditanami rumput dan pohon-pohon kecil yang berfungsi sebagai buffer dari bunyi dan debu yang berterbangan dari jalan raya. Ditanam pohon-pohon yang berdaun lebat sehingga dapat berfungsi sebagai buffer (peredam suara sekaligus penghalang polusi debu).

3. Sempadan/jarak gedung terhadap sumber bunyi
Karena berada di pinggir jalan raya berkepadatan tinggi, maka sebisa mungkin bangunan rumah dibangun lebih menjorok ke dalam. Sehingga tingkat kebisingan didengar rendah dari dalam ruangan. Ruang kosong antara halaman dan bangunan rumah ini dapat dipergunakan sebagai lahan parkir kendaraan (garasi terbuka ataupun tertutup), taman dengan pergola, dan sebagainya.

4. Lapisan permukaan
Sebaiknya lapisan permukaan halaman tidak menggunakan paving block, karena dapat memantulkan bunyi. Akan lebih baik apabila halaman ditanam rerumputan.

5. Ketinggian bangunan terhadap sumber bunyi
Untuk mereduksi bising, maka bangunan rumah sebaiknya didirikan lebih tinggi dari jalan raya.
Namun, untuk bangunan yang tinggi, harus didukung juga dengan pagar yang tinggi. Jarak bangunan dengan pagar jalanan juga harus diatur sedemikian rupa agar mendapatkan sudut deviasi yang cukup, sehingga dapat meredam dna membelokkan bunyi-bunyi bising dari jalan raya agar tidak langsung masuk ke dalam bangunan rumah.

6. Bentuk dasar rumah
Bentuk dasar rumah dapat membantu meredam kebisingan suara dari sumber suara di jalan raya. Pilih bentuk rumah menyerupai huruf U terbalik dapat membantu masuknya suara-suara bising secara langsung ke dalam bangunan rumah. Penataan ruangan-ruangan di dalam bangunan rumah juga turut menentukan. Seperti misalnya meletakkan kamar tidur lebih baik di areal yang lebih dalam dari jalan raya.

7. Peletakan Jendela dan ventilasi
Tatanan jendela dan bukaan-bukaan di dalam rumah turut membantu dalam meredam kebisingan dan juga masuknya debu dari jalan raya. Sebaiknya menghindari bukaan yang terlampau banyak terutama bukaan yang langsung menuju ke arah jalan raya.

Tujuh tips diatas apabila diterapkan dengan sesuai, sudah cukup membantu dalam meredam kebisingan dan mengurangi polusi debu yang akan mengganggu kenyamaanan tinggal di rumah yang terletak di pinggir jalan raya.
Share on Google Plus

Kontak Anonim

Alamat Kantor: Jl.Raya LASWI - Majalaya , Kampung Sukawening Rt.02 Rw.04 ,Desa Padaulun , Majalaya , Kab.Bandung. Buka setiap hari kerja pukul 09.00 - 17.00 WIB (Hari Jumat libur). Tlp./SMS/WA: 085813881899 (Muhamad Romli/Obie).

0 komentar anda :

Posting Komentar